Gunung Agung terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.
Dengan mengambil jalur via Pura Besakih, wisatawan yang datang dari
Denpasar bisa menuju ke utara dengan menempuh jarak sekitar 25 km. Atau
bisa juga dilalui dari Kota
Semarapura. Gunung Agung merupakan salah satu obyek wisata yang
terkenal serta menjadi alternative favorite di Bali, khususnya Kabupaten Karangasem.
Gunung
Agung merupakan salah satu gunung aktif di Pulau Bali, dimana letusan
terakhirnya terjadi sekitar tahun 1963 dan mengakibatkan kehancuran yang
cukup parah, terutama di Kabupaten Karangasem. Gunung Agung
memiliki ketinggian 3.014 meter diatas permukaan laut (dpl) dan
dipercaya sebagai tempat tinggalnya para roh leluhur masyarakat Hindu
Bali. Berada di ketinggian diatas 3000 meter sudah pasti bisa melihat
alam Bali dan daerah sekitar secara sempurna. Selain disuguhkan dengan
keindahan panorama Gunung Agung, para wisatawan akan berdecak kagum
dibuatnya kiarena dari obyek wisata ini Gunung Rinjani yang terletak di
Pulau Lombok bisa terlihat dari puncak gunung mashur ini. Disamping
Rinjani, tak kalah pula keindahan gugusan Kepulauan Nusa Penida bisa
ikut juga dinikmati dari puncak gunung. Demikian juga dengan Pantai
Sanur serta Gunung dan Danau Batur yang bisa dinikmati dan dipandangi
sepuasnya dari daerah tertinggi Gunung Agung.
Selain Gunung Agung
dikunjungi sebagai tempat mencuci mata para wisatawan, Gunung Agung
kerap kali digunakan sebagai areal pendakian. Bagi anda para wisatawan
yang gemar akan wisata petualang, Gunung Agung sangat cocok menjadi
alternatife anda untuk menemani liburan anda dalam wisata petualang.
Dimana, pada Gunung Agung ini menyuguhkan anda 3 jalur pendakian yang
b9isa anda lalui :
- Jika disusuri dari arah tenggara, maka bisa melalui daerah Nangka.
- Dari selatan, bisa dilalui dari Kecamatan Selat, Karangasem dengan basecampnya di Pura Pasar Agung.
- Dari arah barat yang merupakan jalur pendakian yang kerap digunakan oleh para pendaki, yaitu dari Pura Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem. Disebabkan banyaknya kecelakaan dan kejadian hilangnya beberapa pendaki, maka sejak tahun 2009 pendakian melalui jalur ini diharuskan untuk memakai jasa pemandu yang telah disiapkan untuk mengantisipasi segala hal yang tak diinginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar